"Untuk mendorong itu tentunya harus di dukung dengan fasilitas dan kendaraannya yang layak. Oleh karenanya, untuk mendukung proyek ini, nantinya kami juga akan menggunakan sebanyak 60 bus listrik sekaligus upaya untuk menjaga keramahan lingkungan dan mendorong masyarakat beralih ke moda transportasi umum di Kota Medan," ujarnya.
Bobby Nasution mengaku, jika bulan ini (Agustus), jelang HUT Kemerdekaan ke-79 RI kemarin, harusnya 60 bus listrik dapat digunakan. Namun, adanya persoalan di pabrikasi, maka penggunaanya diundur hingga Oktober mendatang. Sedangkan, bus listrik yang telah existing saat ini sebanyak 8 unit.
"Mudah-mudahan 60 bus listrik itu bisa kami operasikan di Kota Medan sekaligus menggantikan BRT yang existing hari ini berjalan. Maka, sebagai bentuk permintaan maaf, mulai 19 Agustus lalu, kami (Pemko Medan) menggratiskan tarifnya menjadi Rp0 bagi pengguna. Karena, harusnya masyarakat sudah bisa menggunakan bus listrik secara sepenuhnya, tapi karena keterlambatan di pabrikasi, maka kita gratiskan sampai nanti bus listrik hadir di Medan," tuturnya.
Selama proses pengerjaan, Bobby Nasution mengajak semua pihak, termasuk Forkopimda untuk bersama-sama mengedukasi dan memberi pemahaman kepada masyarakat bahwa apa yang dilakukan saat ini dan hasilnya usai selesai nanti justru untuk mempermudah masyarakat serta upaya mengurangi kemacetan
(Fitria Dwi Astuti )