Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Joe Biden Pantau Serangan Hizbullah ke Israel, Dukung Netanyahu Pertahankan Diri

Susi Susanti , Jurnalis-Senin, 26 Agustus 2024 |13:52 WIB
Joe Biden Pantau Serangan Hizbullah ke Israel, Dukung Netanyahu Pertahankan Diri
Presiden AS Joe Biden memantau dengan saksama berbagai peristiwa yang kian memanas di Israel dan Lebanon (Foto: AP)
A
A
A

WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memantau dengan saksama berbagai peristiwa yang kian memanas antara Israel dan Hizbullah Lebanon. Termasuk serangan terbaru Hizbullah ke Israel.

"Atas arahannya, pejabat senior AS telah berkomunikasi terus-menerus dengan rekan-rekan mereka di Israel. Kami akan terus mendukung hak Israel untuk mempertahankan diri, dan kami akan terus berupaya untuk stabilitas regional," kata juru bicara dewan keamanan nasional Seán Savett.

Pentagon mengatakan Menteri Pertahanan Lloyd Austin berbicara dengan mitranya dari Israel, Yoav Gallant, dan memerintahkan kedua kelompok penyerang kapal induk AS di wilayah tersebut untuk tetap tinggal. Militer AS telah membangun kekuatannya di seluruh wilayah tersebut dalam beberapa minggu terakhir.

Ketua Kepala Staf Gabungan, Jenderal CQ Brown, tiba di Israel Minggu (25/8/2024) malam untuk menghadiri pertemuan tentang apa yang disebut militer Israel sebagai persiapan bersama di wilayah tersebut sebagai bagian dari respons terhadap ancaman di Timur Tengah.

Danny Citrinowicz, seorang pakar di Institut Studi Keamanan Nasional Israel, mengatakan Hizbullah mungkin mencoba menyeimbangkan persamaan tanpa meningkat menjadi perang. Masing-masing pihak berharap narasi mereka akan cukup bagi mereka untuk menyatakan kemenangan dan menghindari konfrontasi yang lebih luas, katanya.

Seperti diketahui, Hizbullah mulai menyerang Israel segera setelah dimulainya perang di Gaza, yang dipicu oleh serangan Hamas pada 7 Oktober ke Israel selatan. Israel dan Hizbullah saling tembak hampir setiap hari, menggusur puluhan ribu orang di kedua sisi perbatasan.

 

Hizbullah, yang memerangi Israel hingga menemui jalan buntu pada tahun 2006, diyakini jauh lebih kuat sekarang. Amerika Serikat dan Israel memperkirakan memiliki sekitar 150.000 roket dan mampu menyerang di mana saja di dalam Israel. Kelompok itu juga telah mengembangkan pesawat nirawak yang mampu menghindari pertahanan Israel, serta amunisi berpemandu presisi.

Israel telah bersumpah untuk memberikan respons yang menghancurkan terhadap setiap serangan besar Hizbullah. Israel memiliki sistem pertahanan rudal bertingkat yang luas, dan didukung oleh koalisi pimpinan AS yang membantunya menembak jatuh ratusan rudal dan pesawat nirawak yang ditembakkan dari Iran awal tahun ini.

Hizbullah adalah sekutu dekat Iran, yang juga mengancam akan membalas Israel atas pembunuhan pemimpin senior Hamas Ismail Haniyeh di Teheran bulan lalu. Israel belum mengatakan apakah mereka terlibat.

Media pemerintah Iran mengangkat isu serangan Hizbullah, menyebutnya sebagai keberhasilan, tetapi belum ada komentar langsung dari pejabat Iran.

AS dan mediator lainnya melihat gencatan senjata di Gaza sebagai kunci untuk mencegah perang Timur Tengah yang lebih luas. Hizbullah mengatakan akan menghentikan serangannya terhadap Israel jika ada gencatan senjata.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement