JAKARTA - Politisi PDI Perjuangan, Adian Napitupulu mengkritisi penangkapan ratusan demonstran yang menolak RUU Pilkada di DPR RI oleh aparat kepolisian, beberapa waktu lalu. Dia menegaskan bahwa dirinya mendukung gerakan yang dilakukan oleh para pendemo tersebut.
Menurutnya, saat ini berdiam diri bukanlah pilihan yang tepat lantaran adanya sesuatu yang diyakini berjalan keluar dari jalur. "Ada situasi yang enggak bener, ada situasi yang diyakini banyak orang termasuk secara konstitusional dan berikut DPR mengakui itu dengan membatalkan hasil Balegnya. Lalu situasi itu membuat orang marah, kecewa dan tergerak untuk melakukan sesuatu karena bagaimanapun juga berdiam diri bukan pilihan yang benar tentunya," kata Adian saat hadir di acara Rakyat Bersuara bersama Aiman Witjaksono di iNews, Selasa (27/8/2024).
Adian menilai, dengan masih adanya anak-anak muda yang bergerak ke jalan melakukan aksi demonstrasi, artinya Indonesia masih memiliki masa depan. Ia pun mempertanyakan sikap polisi yang menangkap ratusan pedemo tersebut.
"Terus mereka mau disalahin gitu? Justru menurut saya bangsa ini punya harapan ketika anak-anak muda seperti ini masih ada. Kalau mereka sudah tidak ada, bangsa ini sudah tidak punya masa depan," ungkapnya.
Adian menegaskan bahwa kerusakan yang dilakukan oleh para demonstran dalam aksinya tidak sebanding dengan kerusakan yang dibuat oleh para pembuat kebijakan. "Sudahlah, apa sih cuman tembok dicoret doang. Kerusakan yang dilakukan oleh banyak pengambil kebijakan itu jauh lebih besar dibandingkan kerusakan yang mereka lakukan," tegasnya.
Ia mengatakan bahwa kebijakan yang diciptakan oleh pengambil kebijakan sudah membuat jutaan orang jatuh miskin hingga menciptakan banyak pengangguran.
"Terus mau kita apple to apple dengan coret-coret tembok, dengan sekadar pagar yang rusak begitu? Lalu pagar yang rusak itu seolah-olah lebih besar kerusakannya dibandingkan kebijakan yang tidak adil, dari mana ceritanya? Perbandingan apa itu?" katanya.
"Kalau dihitung-hitung, izin tambang yang enggak bener, orang dalam di mana-mana memberikan kesempatan kepada keluarga lebih banyak dibandingkan orang lain itu kerusakannya membangun budaya loh itu, mereka enggak," tambahnya.
Oleh karena itu, Adian pun menyarankan agar yang ditangkap adalah para pembuat kebijakan bukan demonstran yang menyuarakan kebeneran. "Kalau mau ditangkap yang begitu-begitu, jangan mereka," tandasnya.
(Fakhrizal Fakhri )