JAKARTA- Kementerian Agama (Kemenag) menggelar Dialog Nasional Keagamaan dan Kebangsaan dengan tema “Pengarusutamaan Moderasi Beragama” di Jakarta. Kegiatan ini juga menghasilkan 10 rekomendasi.
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, Adib mengatakan, salah satu rekomendasi itu adalah kolaborasi pemerintah dan masyarakat dalam pencegahan konflik sosial berdimensi keagamaan melalui optimalisasi sistem peringatan dini dan pembentukan Tim Khusus Pengawasan Pelaksanaan Pilkada 2024.
“Forum ini memberi rekomendasi yang sangat penting untuk ditindaklanjuti. Dan juga respons terhadap peningkatan potensi konflik sosial yang sering kali dipicu oleh isu-isu keagamaan,” ujar Adib, Sabtu (31/8/2024).
“Rekomendasi-rekomendasi ini sangat powerful dan penting untuk ditindaklanjuti, baik dalam pencegahan maupun resolusi konflik,” sambungnya.
Salah satu rekomendasi utama dari dialog ini adalah pembentukan satuan tugas lintas kementerian dan lembaga untuk mengkoordinasikan upaya pencegahan konflik.
"Kolaborasi dalam pencegahan konflik ini sangat penting. Kita akan merumuskan bagaimana bentuk kolaborasi tersebut agar dapat berjalan efektif," ujarnya.
Dia juga menekankan pentingnya integrasi data dan informasi antarkementerian dan lembaga yang telah dirintis. Hal tersebut menjadi langkah tindak lanjut surat edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Agama tentang percepatan implementasi sistem peringatan dini.
"Kita menginginkan, dialog nasional itu salah satu outputnya adalah mengupdate Peta Bangun Harmoni. Misalnya update dari Mataram dari NTB, di daerah ini ada aliran baru yang dalam tanda kutip ada masalah di tengah masyarakat. Saya kira penting sebagai sebuah update data. Jadi, nanti di pusat kerukunan umat beragama itu punya update database in," tandasnya.