“Saya melihat demokrasi di Indonesia sedang naik daun. Anak muda sekarang banyak yang berperan besar dalam memberikan pengaruh di tengah masyarakat. Apalagi ada bonus demografi sekarang karena 60 persen pemilih dari Gen Z dan milenial, yang bagi saya ini kesempatan baik untuk bisa berbuat lebih di lingkungan warga atau masyarakat” paparnya.
“Tidak heran kemudian jika parpol khususnya di Partai Golkar yang saya aktif banyak yang ditemukan pribadi pribadi tangguh yang berlatar muda atau anak muda. Dari hal itulah kemudian saya tertarik mendaftar jadi calon legislatif,” sambung Syafi Djohan.
Meski tergolong pemula, dia memberanikan diri maju di kontestasi DPRD DKI dan tentu harus bertarung di wilayah yang lebih luas. Syafi Djohan mengaku dirinya memilih jalur ini karena merasa tertantang.
“Sebagai pemula, saya berpikir kalau maju di tingkat provinsi terlebih dahulu tentu akan bisa berbuat lebih banyak terutama di 5 kecamatan, yaitu Palmerah, Tamansari, Grogol Petamburan, Kebon Jeruk dan Kembangan ,” jelasnya.
Dorongan dari masyarakat juga menjadi motivasi baginya yang kemudia memberanikan diri maju di kontestasi pemilihan DPRD DKI Jakarta.
“Dorongan masyarakat saya jadikan itu sebagai semangat untuk mencoba hal yang mungkin banyak orang di luar untuk pemula seperti saya agak mustahil bisa berkompetisi dengan para kompatitor yang berpengalaman,” tuturnya.
Baginya, setelah pelantikan nanti tentu kinerjanya bakal disorot oleh masyarakat. Karena itulah, dia berkomitmen menjaga integritas, prinsip dan janji yang pernah dia ungkapkan.
“Insya Allah saya akan memperjuangkan aspirasi masyarakat. Sehingga apa yang sudah disampaikan saat masa kampanye, tentunya akan bisa saya perjuangkan di parlemen,” tegasnya.