GAZA – Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu meradang dan marah besar saat mengetahui enam sandera Israel yang ditawan Hamas di Gaza ditemukan tewas. Dia menegaskan Israel tidak akan beristirahat sampai mereka menangkap mereka yang bertanggung jawab.
Dalam sebuah pernyataan, ia juga mengatakan bahwa pemerintahnya berkomitmen untuk mencapai kesepakatan guna membebaskan mereka yang masih ditawan dan melindungi keamanan negara.
"Siapa pun yang membunuh sandera, tidak menginginkan kesepakatan," katanya. Dia menghadapi seruan yang semakin meningkat untuk mengakhiri perang selama hampir 11 bulan dengan kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera yang tersisa,
Pejabat senior Hamas mengatakan bahwa Israel, dalam penolakannya untuk menandatangani perjanjian gencatan senjata, harus disalahkan atas kematian tersebut.
"Netanyahu bertanggung jawab atas pembunuhan tahanan Israel," kata pejabat senior Hamas Sami Abu Zuhri kepada Reuters. "Israel harus memilih antara Netanyahu dan kesepakatan tersebut,” lanjutnya.
Israel mengatakan pasukannya telah menemukan jenazah enam sandera yang ditawan Hamas di Jalur Gaza. Dalam sebuah pernyataan, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan jenazah tersebut ditemukan pada Sabtu (30/8/2024) di sebuah terowongan bawah tanah di wilayah Rafah di Gaza selatan.