“Tidak ada listrik atau air [di kamp],” katanya. “Mereka menembaki siapa pun yang mendekati jendela. Semua tetangga kami dipaksa keluar dan kami semua dimasukkan ke dalam satu ruangan. Mereka menyuruh para pemuda itu duduk di lantai dan mengikat mereka,” ungkapnya.
Pertempuran di Jenin meningkat pada hari Sabtu. Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan setidaknya ada dua mayat di dalam kamp yang tidak dapat mereka keluarkan. Kementerian kesehatan Palestina mengatakan salah satu dari mereka adalah seorang pria tua.
Ada juga laporan yang belum dikonfirmasi tentang korban tentara Israel. Sebuah pernyataan dari salah satu kelompok bersenjata yakni Brigade Martir al-Aqsa mengklaim para pejuangnya telah terlibat dalam penyergapan tentara di Damaj.
Operasi Israel minggu ini dimulai dengan serangan ke beberapa kota dan kamp pengungsi di utara Tepi Barat yang diduduki. Selama tiga hari terakhir, fokus operasi itu telah menyempit ke Jenin, karena pasukan telah ditarik keluar dari Tulkarem dan Tubas.
(Susi Susanti)