Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Tergelincir di Papua, Berikut Daftar Kecelakaan Pesawat Trigana Air Terparah pada 2015

Arief Setyadi , Jurnalis-Selasa, 10 September 2024 |07:33 WIB
Tergelincir di Papua, Berikut Daftar Kecelakaan Pesawat Trigana Air Terparah pada 2015
Pesawat Trigana Air kecelakaan di Kepulauan Yapen (Foto: Ist)
A
A
A

- Pada 16 Agustus 2015

Trigana Air Penerbangan 267, yang dioperasikan oleh pesawat ATR 42-300 dengan registrasi PK-YRN, hilang kontak sebelum pukul 15.00 WIT setelah lepas landas dari bandara Sentani di ibukota Papua, Jayapura, dalam penerbangan menuju Oksibil. Puing-puing pesawat ditemukan penduduk desa di wilayah dataran tinggi Bintang, Oksibil. Menurut keterangan warga, pesawat tersebut menabrak gunung.

Seluruh penumpang sebanyak 49 orang dan lima awak pesawat tewas dalam kecelakaan tersebut. KNKT mengungkap laporannya 2 tahun dan 5 bulan setelah kecelakaan tersebut, dan menyatakan bahwa kesalahan pilot dan kegagalan sistem peringatan jarak dekat di darat adalah penyebabnya.

- Pada 13 September 2016

Trigana Air dengan nomor penerbangan IL-7321 dengan registrasi PK-YSY yang melakukan penerbangan dari Bandara Sentani, Jayapura, melakukan pendaratan darurat di landasan pacu 15 Bandara Wamena, sehingga kedua roda pesawat mengalami kerusakan. 

Pesawat meluncur hingga berhenti di landasan pacu, dan beristirahat sebagian di atas rumput. Tidak ada yang terluka.

- Pada 20 Maret 2021

Pesawat Boeing 737-400 dengan registrasi PK-YSF mengalami masalah pada roda pendaratan saat berangkat dari Bandara Internasional Halim Perdanakusuma. Saat mencoba melakukan pendaratan darurat, roda pendaratan runtuh, menyebabkan kerusakan yang signifikan, dan pesawat tergelincir keluar dari landasan pacu.

Trigana Air memiliki sejarah sejumlah insiden, terutama dalam penerbangan di wilayah Papua yang dikenal memiliki medan penerbangan yang sulit. Trigana Air merupakan perusahaan berfokus pada layanan penerbangan carter untuk keperluan tertentu, seperti pemetaan kawasan hutan.
 

(Arief Setyadi )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement