WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) memperingati dua dekade serangan teroris yang menghancurkan menara kembar World Trade Center (WTC), New York, atau Tragedi 11 September yang jatuh tepat pada hari ini Rabu (11/9/2024). Tragedi berdarah ini merupakan peristiwa terorisme pembajakan empat pesawat komersial oleh kelompok teroris Al-Qaeda.
Pesawat-pesawat itu kemudian ditabrakkan ke Gedung Pusat Perdagangan Dunia (WTC) dan Gedung Pentagon. Atas peristiwa ini, ribuan orang tewas, dan menghebohkan dunia internasional.
Atas hal tersebut, beberapa orang dan kelompok, membuat berbagai teori konspirasi, mengenai peristiwa ini yang dianggap memiliki banyak kejanggalan. Meski telah berulang kali dibantah pemerintah AS, teori konspirasi ini terlanjur populer dikalangan masyarakat dan tak sedikit yang mempercayainya.
Berikut adalah beberapa teori konspirasi yang sering dibahas terkait dengan peristiwa tersebut yang dikutip dari Sputnik.
1. Keterlibatan Pemerintah AS
Salah satu teori konspirasi yang paling terkenal adalah bahwa pemerintah Amerika Serikat, atau elemen-elemen tertentu di dalamnya, terlibat dalam perencanaan atau pelaksanaan serangan tersebut.
Pendukung teori ini sering kali mengklaim bahwa AS sengaja membiarkan serangan tersebut, untuk digunakan sebagai alasan memulai perang di Timur Tengah dan memperluas pengawasan domestik.
2. Kejatuhan Menara Kembar
Beberapa teori konspirasi berfokus pada bagaimana Menara Kembar runtuh. Mereka berpendapat bahwa gedung sebesar itu pasti memiliki konstruksi bangunan yang sangat kokoh dan tidak mungkin runtuh hanya karena tabrakan pesawat dan kebakaran yang diakibatkannya.
Sebaliknya, mereka mengklaim bahwa kemungkinan terdapat bahan peledak yang ditempatkan sebelumnya dan digunakan untuk menghancurkan bangunan tersebut.
3. Serangan di Pentagon
Teori konspirasi lainnya menyatakan bahwa pesawat yang menabrak Pentagon sebenarnya adalah rudal atau pesawat militer kecil, bukan pesawat komersial.