Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Israel Bersumpah Houthi Harus Bayar Mahal untuk Serangan Rudal

Susi Susanti , Jurnalis-Senin, 16 September 2024 |16:46 WIB
Israel Bersumpah Houthi Harus <i>Bayar Mahal</i> untuk Serangan Rudal
PM Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Houthi Yaman akan membayar "harga mahal" setelah rudal yang ditembakkan kelompok itu mendarat di Israel tengah (Foto: AP)
A
A
A

ISRAEL - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Houthi Yaman akan membayar "harga mahal" setelah rudal yang ditembakkan kelompok itu mendarat di Israel tengah. Militer Israel mengatakan rudal itu mendarat di daerah tak berpenghuni pada Minggu (15/9/2024) pagi,.

Pecahan peluru itu menunjukkan sistem pertahanan udara gagal menghancurkannya sebelum memasuki wilayah udara Israel. Pihak militer sedang menyelidiki bagaimana rudal itu bisa mencapai sejauh itu ke wilayah Israel.

Serangan itu menandai pertama kalinya rudal yang ditembakkan kelompok itu mencapai Israel tengah, yang berjarak sekitar 2.000 km (1.240 mil) dari Yaman.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan telah terjadi upaya berulang untuk menembak jatuh rudal itu pada Minggu (15/9/2024)  tetapi kemungkinan besar rudal itu hancur di udara.

Houthi mengklaim operasi itu menggunakan jenis rudal hipersonik baru, yang dapat membantu menjelaskan kegagalan upaya untuk mencegatnya.

Mereka adalah kelompok bersenjata yang merebut sebagian besar Yaman dalam perang saudara yang sedang berlangsung di negara itu dan telah menyatakan diri sebagai bagian dari "poros perlawanan" yang dipimpin Iran terhadap Israel, AS, dan Barat yang lebih luas.

Houthi mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa serangan hari Minggu dilakukan sebagai bentuk solidaritas dengan Palestina dan bahwa Israel harus mengantisipasi lebih banyak serangan menjelang peringatan pertama serangan 7 Oktober.

Pecahan rudal mendarat di stasiun kereta api di kota Modiin, menyebabkan beberapa kerusakan, dan di tanah terbuka dekat bandara internasional utama Israel di pinggiran Tel Aviv. Kerusakan tersebut diyakini disebabkan oleh rudal pencegat milik Israel sendiri.

 

Netanyahu mengatakan serangan itu menunjukkan bahwa Israel berada dalam pertempuran multi-front melawan poros kejahatan Iran yang berusaha menghancurkan.

"[Houthi] seharusnya sudah tahu sekarang bahwa kita harus membayar harga yang mahal untuk setiap upaya untuk menyakiti kita," katanya.

"Siapa pun yang menyerang kami tidak akan lolos dari tangan kami,” lanjutnya.

"Hamas sudah mempelajari hal ini dalam tindakan tegas kami yang akan mengarah pada kehancurannya dan pembebasan semua sandera kami,” ujarnya.

Pasukan Israel melancarkan kampanye untuk menghancurkan Hamas setelah serangan 7 Oktober, yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan membawa 251 lainnya ke Gaza sebagai sandera.

Lebih dari 41.206 orang telah tewas di Gaza sejak kampanye dimulai, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas.

Ini bukan pertama kalinya Houthi menyerang Israel. Pada bulan Juli, satu orang tewas dan delapan orang terluka setelah pesawat nirawak Houthi mendarat di Tel Aviv.

Sebelumnya, hampir semua rudal dan pesawat nirawak Houthi yang ditembakkan ke Israel telah dicegat dan tidak ada yang diketahui telah mencapai Tel Aviv.

Sebagai tanggapan, jet Israel menyerang kota Hodeidah di Yaman, yang menyebabkan kebakaran besar yang melanda salah satu fasilitas penyimpanan minyak terpenting di negara itu.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement