Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

BMKG Catat 18 Kali Gempa Susulan Goyang Berau Kaltim sejak Minggu Malam

Muhammad Refi Sandi , Jurnalis-Senin, 16 September 2024 |11:01 WIB
BMKG Catat 18 Kali Gempa Susulan Goyang Berau Kaltim sejak Minggu Malam
Daryono (BMKG)
A
A
A

JAKARTA - BMKG mencatat ada 18 kali gempa susulan terjadi di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur (Kaltim) hingga Senin (16/9/2024) pukul 07.00 WIB. Gempa susulan ini bagian dari rangkaian gempa magnitudo 5,5 yang melanda Berau, Minggu 15 September malam tadi. 

"Gempa Berau Kaltim M5,5 tadi malam diikuti sebanyak 18 kali gempa susulan hingga pukul 07.00 WIB pagi ini. Semoga kondisi tektonik segera stabil dan aman kembali," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono.

Daryono menyebut gempa Berau M5,5 mengingatkan peristiwa gempa besar pada 1921 silam di wilayah tersebut.

"Gempa Berau dan Mangkalihat Kaltim M5,5 tadi malam mengingatkan kita pada peristiwa gempa besar yang terjadi di wilayah tersebut pada tahun 1921," ujarnya.

Daryono menjelaskan pada 14 Mei 1921 terjadi gempa kuat di Kalimantan Timur mencapai skala intensitas maksimum VII MMI (kerusakan berat). 

Gempa ini menyebabkan kerusakan di wilayah Sangkulirang dengan kerusakan paling parah terjadi di Pulau Rending (Teluk Sangkulirang). Di Pulau ini banyak rumah rusak di Kaliorang dan Sekurau. 

Dampak gempa menyebabkan lubang bor menyemburkan air, terjadi rekahan-rekahan tanah sepanjang 10 m, lebar 20 cm, dengan kedalaman 2 m dan  menyemburkan air bercampur pasir dan tanah liat (terjadi likuifaksi). 

"Wilayah yang diguncang gempa ini mencapai radius 250 km. Terjadi 10 kali guncangan-guncangan kuat yang berulang (gempa susulan). Gempa dipicu Sesar Sangkulirang (Sangkulirang Fault Zone) ini memicu tsunami menimbulkan kerusakan parah di Sekurau. Menurut saksi mata, tsunami menggenangi jalan hingga setinggi 1 m," jelasnya.
 

(Salman Mardira)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement