Perwakilan kebun binatang awalnya mengklaim bahwa hewan tersebut adalah jenis anjing panda yang langka, sebelum mengakui bahwa hewan tersebut tidak ada. Ketika ditanya alasan membuat “anjing panda”, perwakilan kebun binatang mengatakan karena mereka tidak memiliki panda.
Tindakan pengelola kebun bintang tersebut mendapat kritik dari media pemerintah dan masyarakat umum. Mereka dianggap menganiaya anjing-anjing tersebut. "Sama sekali tidak lucu untuk mewarnai anjing Chow Chow demi menarik wisatawan," tulis seorang komentator di platform media sosial Weibo.
"Kulit mereka yang rapuh dan bulunya yang tebal membuat mereka rentan terhadap penyakit kulit." Namun, para pejabat membela pilihan mereka untuk mengecat anjing-anjing itu, dengan menyatakan bahwa anjing tidak terluka oleh pewarna tersebut, dan berpendapat bahwa jika manusia bisa melakukannya, anjing pun juga bisa.
(Maruf El Rumi)