PERISTIWA MADIUN, pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) pada 1948 yang memakan banyak korban jiwa. Pemberontakan itu dilakukan oleh kelompok komunis yang tergabung dalam Front Demokrasi Rakyat (FDR).
Ada empat kelompok yang tergabung dalam FDR yakni PKI, Partai Sosialis Indonesia (PSI), Partai Buruh Indonesia (PBI), dan Pemuda Rakyat dan Sentral Organisasi Buruh Seluruh Indonesia (Sobsi).
Awal pemberontakan diawali jatuhnya Amir Sjarifuddin sebagai kabinet setelah Perjanjian Renville. Kemudian lahirlah kabinet baru dengan dikomandoi oleh Mohammad Hatta sebagai perdana menteri, namun tidak disetujui Amir.
Lantas, tokoh komunis Musso menawarkan gagasan yang disebutnya 'Jalan Baru untuk Republik Indonesia'. Musso kemudian menggelar rapat raksasa di Yogya dan melontarkan gagasan terkait pentingnya kabinet presidensial diganti jadi kabinet front persatuan.
Untuk menyebarkan gagasannya, Musso beserta Amir dan kelompok-kelompok kiri lainnya berencana untuk menguasai daerah-daerah yang dianggap strategis di Jawa Tengah dan Jawa Timur, yaitu Solo, Madiun, Kediri, Jombang, Bojonegoro, Cepu, Purwodadi, dan Wonosobo. Penguasaan itu dilakukan dengan agitasi, demonstrasi, dan aksi-aksi pengacauan lainnya.