JAKARTA - Generasi muda menjadi kunci keberhasilan cita-cita Indonesia Emas 2024. Karena selain sebagai penerus bangsa, jumlah remaja di Indonesia berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2023 sebesar 64,16 juta jiwa, atau setara 23,18% total penduduk.
Mirisnya, menurut Indonesia National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) dalam survei kesehatan mental pada tahun 2022, satu dari tiga remaja Indonesia berusia 10-17 tahun memiliki masalah kesehatan mental.
Sementara satu dari dua puluh remaja Indonesia memiliki gangguan mental dalam 12 bulan terakhir. Angka ini setara dengan 15,5 juta dan 2,45 juta remaja.
Remaja dalam kelompok ini adalah remaja yang terdiagnosis dengan gangguan mental sesuai panduan Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders Edisi Kelima (DSM-5) yang menjadi panduan penegakan diagnosis gangguan mental di Indonesia.
Selain masalah mental health, remaja Indonesia juga dihadapkan dengan permasalahan pernikahan dini dan seks bebas. Data Kementerian Kesehatan mengungkapkan bahwa 5,2 persen remaja usia 13-17 tahun sudah pernah berhubungan seksual.
Sebanyak 32,5 persen remaja yang telah melakukan hubungan seksual menggunakan kondom. Berikutnya, satu dari 11 anak perempuan dan satu dari 17 anak laki-laki pernah mengalami kekerasan seksual.
Dari segi pendidikan yang menjadi hal sangat penting dalam kemajuan suatu bangsa, berdasarkan data BPS per Maret 2023, tingkat pendidikan mayoritas penduduk Indonesia berusia 15 tahun ke atas sebesar 30,22 persen menyelesaikan Pendidikan SMA/sederajat, 24,62 persen lulusan SD/sederajat, SPM/sederajat sebanyak 22,74 persen, sementara perguruan tinggi hanya 10,15 persen.