Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Update Korban Longsor Tambang Emas Ilegal Solok: 13 Orang Meninggal dan 12 Selamat

Binti Mufarida , Jurnalis-Senin, 30 September 2024 |07:27 WIB
Update Korban Longsor Tambang Emas Ilegal Solok: 13 Orang Meninggal dan 12 Selamat
Longsor tambang emas ilegal di Solok (Foto: BNPB)
A
A
A

BNPB Minta Aparat Lakukan Penertiban

Bencana longsor kembali terjadi di kawasan tambang ilegal, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, Kamis 26 September 2024, menyebabkan 12 orang meninggal dunia.

Sebelumnya, pada 7 Juli 2024 lalu, longsor juga terjadi di kawasan tambang ilegal di Desa Tulabolo, Kecamatan Suwawa Timur, Bone Bolango, Gorontalo. Bahkan, saat itu ratusan orang tertimbun longsor dan puluhan orang meninggal dunia.

BNPB telah mendorong aparat penegak hukum untuk menertibkan tambang ilegal. Hal itu diungkapkan Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam Disaster Briefing beberapa waktu lalu.

“Mari kita kurangi atau bisa hentikan pola-pola penambangan, yang mungkin kita tidak bicara legal atau ilegal, itu karena ranahnya mungkin aparat penegak hukum, ranahnya ke pemerintah daerah,” ungkap Aam sapaan Abdul Muhari, dikutip Senin (30/9/20224).

Aam pun mengingatkan jangan sampai ada korban atau nyawa melayang akibat longsor dari kawasan pertambangan ilegal. “Jadi kalau pertanyaan mendasar seperti ini, harus berapa nyawa lagi yang harus melayang sebelum kita benar-benar bisa menegakkan aturan?” tanya Aam.

Apalagi, kata Aam, jika berbicara mengenai pertambangan ilegal khususnya tambang rakyat sudah dapat dipastikan tidak memiliki sertifikasi atau Standar Operasional (SOP) keamanan. Sehingga, potensi terjadinya kecelakaan atau seperti longsor saat dilakukan penambangan bisa saja terjadi.

“Tetapi ketika kita bicara penambangan yang tidak mungkin memiliki sertifikasi, atau SOP keamanan, struktur-struktur keamanan yang jelas, mari kita kurangi, mari kita jaga lingkungan kita,” pungkasnya.

(Fakhrizal Fakhri )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement