Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Ironi Anak Negeri Terperangkap Candu Rokok

Arie Dwi Satrio , Jurnalis-Senin, 30 September 2024 |13:49 WIB
Ironi Anak Negeri Terperangkap Candu Rokok
Ilustrasi merokok (Foto: Freepik)
A
A
A

Namun, upaya pemerintah dalam mengendalikan rokok tampaknya belum optimal, apalagi untuk para remaja. Angka perokok aktif di bawah umur masih tinggi. Padahal, banyak penyakit yang ditimbulkan akibat tembakau, bahkan hingga menyebabkan kematian.

"Rokok adalah zat adiktif yang artinya membuat orang kecanduan. Yang pasti 70 persen penderita rokok menderita kanker paru-paru dan ini kanker nomor 4 terbanyak di Indonesia, ada 10.000 zat beracun yang berbahaya untuk kesehatan dalam rokok," ungkap Nadia.

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menilai meningkatnya perokok aktif di kalangan anak di bawah umur karena belum adanya kesadaran kolektif, termasuk kesadaran sosial dari industri rokok. Bukan hanya rokok manual, tapi juga rokok elektrik yang kini jadi primadona baru di kalangan milenial dan gen Z. 

"Padahal kita telah sepakat menjauhkan rokok dari anak, namun sikap sikap manipulatif dari industri rokok dan rokok elektrik, justru terus menambah angka perokok anak," kata Wakil Ketua KPAI, Jasra Putra.

Berbagai rokok elektrik terus berkembang belakangan ini. Sebab, belum adanya prasyarat kondisi atas aturan pengendalian rokok hingga rokok elektrik. Aturan tinggal aturan, sementara implementasi, kata Jasra, hanya isapan jempol belaka.

"Yang ujungnya peraturan pelarangan dan pengendalian tembakau berujung laksana puisi, hanya indah diatas kertas," ungkap Jasra.

Hak sehat merupakan hak publik yang wajib dilindungi oleh negara, apalagi anak-anak. Wajib hukumnya penanaman pola hidup bersih dan sehat untuk anak-anak sejak dini. Oleh karenanya, perlu adanya kesadaran bersama untuk mengendalikan tembakau di masyarakat, khususnya anak-anak.

"Karena prevalensi perokok anak terus naik, yang artinya perlakuan salah kita, prasyarat kondisi sebelum anak menghadapi gempuran industri rokok harusnya di dahulukan," ucap Jasra.

(Salman Mardira)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement