Fachri mengungkapkan, di seluruh Indonesia ada 699 zona musim, di mana tiap ZOM itu punya karakteristiknya sendiri-sendiri, baik kapan datang musimnya, kapan puncak musimnya, kapan berakhir musimnya juga berbeda-beda.
“Sekitar 448 ZOM atau 48,1 persen wilayah Indonesia itu sifat hujannya normal,” katanya.
Meskipun, kata Fachri, sifat hujan tahun 2024 hingga 2025 didominasi oleh sifat hujan normal tapi bukan berarti tidak perlu melakukan langkah-langkah antisipasi kesiapsiagaan terhadap bencana hidrometeorologi basah.
“Tetap hal ini tetap perlu penting dilakukan untuk mengantisipasi potensi terjadinya bencana hidrometeorologi. Sebab walaupun dikatakan sifat hujan normal tapi jumlah curah hujan sudah tinggi,” tuturnya.
“Terus bangun sinergi, kolaborasi yang kokoh dengan para stakeholder untuk menjamin bahwa untuk memperkuat bahwa yang namanya pengurangan risiko bencana itu bisa kita optimalkan ya. Bencana memang tidak bisa kita cegah tapi risikonya bisa kita kurangi. Nah ini yang mungkin perlu terus kita lakukan melalui kolaborasi kerjasama dengan berbagai pihak,” pungkasnya.
(Awaludin)