Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Beredar Curhat Pilu yang Mengatasnamakan Siswi Korban Pelecehan Guru di Gorontalo

Fahmi Firdaus , Jurnalis-Kamis, 03 Oktober 2024 |17:51 WIB
Beredar Curhat Pilu yang Mengatasnamakan Siswi Korban Pelecehan Guru di Gorontalo
Ilustrasi Korban Pelecehan
A
A
A

JAKARTA – Beredar di media sosial unggahan yang mengatasnamakan siswi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Gorontalo yang menjadi korban pelecehan seksual oleh gurunya. Namun belum terkonfirmasi apakah benar unggahan tersebut milik korban.

Sebelumnya, Kapolres Gorontalo AKBP Deddy Herman mengatakan, saat ini, guru cabul DA sudah ditetapkan tersangka dan dilakukan penahanan. Tersangka menjalankan aksinya dengan modus menjalin hubungan asmara sejak 2022.

"Modus yang terjadi memang hubungan asmara, karena yang bersangkutan merasa tersangka ini mengayomi, membantu tugas, memberi perhatian lebih, akhirnya korban pun merasa nyaman sampai terjadi seperti itu,"kata Deddy, beberapa waktu lalu.

Dalam unggahannya di media sosial, korban PP mengungkapkan kronologi pelecehan itu yang berawal dari tindakan verbal pelaku hingga berlanjut ke persetubuhan.

Saat kejadian, korban merasa bingung dan tak tahu harus berbuat apa karena dirinya seorang anak yatim piatu yang tidak memiliki sosok orangtua untuk tempat mengadu.

Berikut ini unggahan lengkap curhat yang mengatasnamakan korban pelecehan seksual guru di Gorontalo:

Karena banyaknya pertanyaan dari orang-orang. Saya akan coba ceritakan bagaimana bisa terjadi semuanya. Jujur saya sangat sangat sedih, kecewa, tidak tahu harus bagaimana di posisi tersebut.

Unggahan Viral di Medsos

Saya seorang yatim piatu seperti yang saya sampaikan video-video yang beredar dengan seorang TikToker saat wawancara saya. Saya sangat ingin untuk mencapai sarjana dengan beasiswa yang saya dapat.

Lama kelamaan mulai menyentuh seperti pundak, merangkul, dan lainnya. Awal saya yang memang belum paham tentang kasih sayang yang sesungguhnya menganggap itu seperti seorang ayah kepada anak. Tapi semua itu ternyata penilaian saya salah. Saat saya mulai di peluk, disentuh bagian vit** dan lain. Saat itu saya bingung, saya ingin bercerita kepada siapa. Orangtua tidak ada, bercerita kepada teman pun takut dipandang hina.

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement