4. Presiden Pertama Pakistan Lengser dari Jabatannya
Usai Dikudeta Presiden pertama Pakistan, Iskander Mirza lengser dari jabatannya setelah dikudeta oleh Jenderal Ayub Khan pada 27 Oktober 1958. Awal memimpin, Mirza mengalami ketidakstabilan politik di negaranya sendiri.
Mirza kemudian memberlakukan Undang-Undang Keadaan Darurat pada 7 Oktober 1958. UU baru tersebut dimaksudkan Mirza karena merasa lebih cocok dengan sifat rakyat Pakistan. Mirza juga mengangkat Panglima Angkatan Darat Pakistan, Ayub Khan sebagai administratur keadaan darurat.
Keputusan Mirza tersebut ternyata salah dan berbuah petaka. Ayub Khan memukul balik dan meminta Mirza untuk mengundurkan diri dari jabatannya dalam waktu tiga minggu. Ayub Khan juga membuang Mirza ke Inggris.
Lantas, Ayub Khan mengangkat dirinya sebagai Presiden pada 27 Oktober setelah kudeta yang tidak berdarah. Mirza tinggal di pengasingan di London hingga tutup usia.
5. Turkmenistan Merdeka dari Uni Soviet
Turkmenistan awalnya merupakan daerah bagian dari Uni Soviet yang bernama Republik Sosialis Soviet Turkmenistan. Turkmenistan kemudian keluar dari Uni Soviet atau memerdekan diri pada 27 Oktober 1991.
Awalnya, Turkmenistan dan republik Asia Tengah lainnya cemas akan keadaan negara Uni Soviet, karena mereka membutuhkan kekuatan ekonomi dan pasar umum. Turkmenistan mengumandangkan kemerdekaannya pada tanggal 27 Oktober 1991, dan merupakan republik terakhir Soviet yang memisahkan diri.
Pada tahun 1991, Turkmenistan bergabung dalam Persemakmuran Negara-Negara Merdeka, sebuah organisasi internasional yang anggotanya terdiri dari negara-negara pecahan Uni Soviet. Namun, Turkmenistan mengurangi status keanggotaannya dalam organisasi tersebut menjadi 'anggota asosiasi' pada Agusus 2004.