Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Dibuka Presiden Prabowo, PBNU Akan Gelar Konferensi Internasional Humanitarian Islam

Khafid Mardiyansyah , Jurnalis-Jum'at, 01 November 2024 |20:08 WIB
Dibuka Presiden Prabowo, PBNU Akan Gelar Konferensi Internasional Humanitarian Islam
PBNU
A
A
A

JAKARTA - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memastikan bahwa Presiden RI Prabowo Subianto akan membuka gelaran Konferensi Internasional Humanitarian Islam (International Conference on Humanitarian Islam atau Muktamar al-Dawli al-Islam Lil Insaniyah) pada Selasa (5/11/2024) pagi di Kampus Universitas Indonesia (UI) Depok, Jawa Barat. Setelah pembukaan di UI, kegiatan konferensi akan dilaksanakan di Hotel Grand Hyatt Jakarta pada 5-6 November 2024.

Ketua PBNU, KH Ulil Abshar Abdalla mengatakan, gerakan Humanitarian Islam atau Islām lil Insāniyah sendiri telah dicetuskan sejak 10 tahun yang lalu oleh elemen-elemen Nahdlatul Ulama dalam konteks perkembangan pemikiran dan gerakan NU.

Gerakan ini, kata Gus Ulil, hendak menawarkan solusi berbasis pada karakter Islam Nusantara atau Islam Indonesia yang damai dan ramah bagi dunia yang semakin kompleks dari fenomena pergeseran geopolitik hingga maraknya populisme yang berbasis pada agama dan rasisme, meningkatnya ancaman kekerasan dan perang, serta kesenjangan dan kemiskinan global.

"Humanitarian Islam merupakan kelanjutan dan penguatan terhadap konsep khittah NU 1926, Pribumisasi Islam, Islam Rahmatan lil ‘Alamin, dan Islam Nusantara serta Fiqh Peradaban yang sejalan dengan konsep dasar Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika," jelas Gus Ulil dalam konferensi pers, Jumat (1/11/2024) di kantor PBNU Jakarta. 

Senada, Ketua PBNU H Ahmad Suaedy menjelaskan bahwa konsep Humanitarian Islam telah diperdebatkan oleh sejumlah intelektual dan akademisi global dengan terbitnya buku Humanitarian Islam: Reflecting on an Islamic Concept yang diedit oleh Rüdiger Lohlker & Katharina Ivanyi dan diterbitkan oleh Brill tahun 2023.

Humanitarian Islam yang diusung oleh Ketua Umum PBNU, KH Yahya Chlil Staquf atau Gus Yahya, kata Ahmad Suaedy, merupakan implementasi dalam skala global dari ajaran Ahlusunnah wal Jamaah an-Nahdliyah atau Aswaja an-Nahdliyah tentang tawasuth (tengah-tengah), tasamuh (toleransi), tawazun (berimbang), dan i‘tidal (adil).

"Dengan berbasis dan terinspirasi oleh ajarah Islam Aswaja an-Nahdliyah dari para pendiri (muassis) NU, Gus Yahya berinisiatif membangun gerakan global Humanitarian Islam. Ajaran-ajaran tersebut dianggap sejalan dengan ideologi dan filosofi bangsa Indonesia, Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika guna memberikan kontribusi bagi dunia yang damai dan adil," ujar Suaedy.

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement