Salah satu warga lainnya, Yayan (40), menambahkan, selama ini melihat bangunan tersebut di manfaatkan kelompok Jufri Cs untuk jadi markas mereka.
"Tahun 2022 bangunan itu sudah disegel karena tidak memiliki izin. Harapannya kita agar situasi kondusif seperti ini terus, kita pingin gedung itu kembali disegel. Jangan takut dengan kelompok Jufri cs," kata Yayan.
Dia menegaskan, warga sudah bersepakat untuk gelar aksi demo, jika aparatur tidak bisa mengambil langkah tegas kepasa kelompok Jufri. Ia katakan akan bersama ratusan warga lain turun demo ke lokasi kios.
"Kami hanya minta ketegasan dari aparatur dalam bersikap, jangan mereka takut dengan Preman. Masa harus warga yang kembali turun untuk mengusir mereka ? kami sudah taat bayar pajak, tapi apa yang kami dapat," kata Yayan.
Warga lainnya, Dadang menjelaskan setelah sebagian pedagang pindah ke lokasi ditentukan pemkot di Pasar Mawar. Kondisi sekitar ruko menjadi kondusif dan lebih bersih.
"Tapi yang jadi masalah anak buah kelompok Jufri kembali lagi provokasi sebagian pedagang yang sudah dipindahi untuk kembali di lapak," kata Dadang.
Dadang mengatakan, tidak hanya warga yang protes dengan keberadaan pasar tumpah. Ia katakan kalau pemilik ruko di sepanjang jalan merdeka juga menolak keberadaan pedagang dan PKL.
"Setidaknya sudah ada 9 pemilik ruko yang tanda tangani petisi tolak Pasar Tumpah. Mereka keberatan dengan pedagang dan PKL yang dibawa kelompok Jufri. Mereka jengkel karena pedagang tersebut membuat lokasi ruko mereka jadi kumuh," kata Dadang.