Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Marak PKL Liar dan Preman, Ratusan Warga Sekitar Pasar Tumpah Bogor Akan Gelar Demo

Putra Ramadhani Astyawan , Jurnalis-Sabtu, 02 November 2024 |00:15 WIB
Marak PKL Liar dan Preman, Ratusan Warga Sekitar Pasar Tumpah Bogor Akan Gelar Demo
Ilustrasi Demo Warga/Okezone
A
A
A

BOGOR - Warga Ciwaringin, Kota Bogor meminta aparat  tegas terhadap PKL liar di Jalan Merdeka dan bangunan yang melanggar sebagai kios jualan. Rencananya warga akan menggelar aksi unjuk rasa dalam waktu dekat ini.

"Karena tidak ada langkah tegas dari aparatur, untuk menertibkan pedagang yang dibawa oleh Kelompok Jufri, sekarang sebagian pedagang yang sudah pindah ke Pasar Mawar, mereka mendapat provokasi dari Kelompok Jufri agar kembali berjualan di Jalan Merdeka," ujar salah satu warga, Asep Sunadar, Jumat (1/11/2024).  

Dikatakannya, setelah kejadian bentrok, anggota Polres Kota Bogor langsung bergerak cepat menangkap pelaku pungli.  Sebagian dari pedagang pasar juga sudah pindah ke lokasi yang di tentukan yaitu Pasar Mawar.

"Kami sebagai warga memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada anggota TNI dan Polri, karena dengan keberadaan posko kondisi di sekitar sudah lebih kondusif," ujarnya.

Namun dia mengkhawatirkan keberadaan posko gabungan  yang sudah berakhir. Terlebih dengan melihat anak buah jufri yang masih berkeliaran dan memprovokasi pedagang. "Bangunan itu sudah bertahun-tahun di segel oleh Pemkot, tetapi oleh Kelompok Jufri  mereka membuat lapak dan ķios,"ujarnya.

Sementara itu, Kepala Satpol PP Kota Bogor, Agustian Syah mengaku akan tetap melakukan pembongkaran. Hal ini merupakan lanjutan dari upaya sebelumnya di 2022 lalu. Saat ini mereka melanjutkan karena belum semua kios dikosongkan.

“Kita pernah lakukan pada 2022 tapi ada perlawanan dari oknum preman jadi belum selesai. Mereka saat itu hanya mengatakan ingin membongkar sendiri sisanya," katanya.

Warga Akan Gelar Demo

Mereka tetap melanjutkan pembongkaran karena hasil kajiannya menunjukkan kalau masalah PKL, gangguan keamanan, sampai pungli diduga masih terjadi di situ. Sehingga tempat itu harus dikosongkan selain itu tempat itu disebut tidak memenuhi aturan sebagai pasar.

Selama lahan itu belum dikosongkan maka belum selesai masalah. Apalagi posko keamanan sudah habis masanya 31 Oktober kemarin," ungkapnya.

Dia memastikan, akan melanjutkan rencana pembongkaran paksa lahan tersebut. Walau pemilik lahan tidak masalah dengan adanya pasar namun pendirian pasar tidak sesuai dengan aturan.

"Silahkan saja kalau mau mediasi tapi kami sudah punya dasar kuat untuk membongkar. Soal solusi ada tempat di Pasar Mawar yang disediakan jadi saya tetap lanjut. Kalau ingin gugat silakan saya tidak masalah,"tandasnya.

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement