Tak berhenti disitu, beber Kombes Wira, pelaku yang masih emosi mengambil pisau dan memotong leher korban lalu memisahkannya ke dalam kantong dan karung. Pelaku juga mengupas kulit tangan kedua jempol korban, lantas pelaku menyimpan tubuh korban di lantai 2 rumahnya dan menutupnya dengan selimut.
"Pukul 23.00 WIB, tersangka keluar rumah tuk membuang kepala korban ke Jalan Polairud Pintu Air Muara Baru, tersangka lemparkan bungkusan karung berisi kepala korban sehingga masuk ke dalam sela-sela tembok belakang rumah, setelah itu tersangka kembali ke rumah," katanya.
Dia menjabarkan, tubuh korban sempat menginap di rumah pelaku lantaran pelaku baru membuangnya keesokan harinya. Sebelum dibuang, pelaku lebih dahulu membungkus jasad korban menggunakan busa dan kardus hingga mengikatnya dengan tali tambang dan rafia.
"Tersangka lalu menghubungi temannya inisial J meminta bantuan mengangkat bingkisan yang diakui pelaku sebagai ikan tuna ke dalam mobil bak terbuka. Lalu, tersangka dan temannya, J jalan ke Bandara Soekarno Hatta dengan alasan bungkusan itu akan dikirim menggunakan ekpedisi," katanya.
Kombes Wira menambahkan, saat di Bandara Soetta, pelaku pura-pura ke temannya jika kliennya yang memesan ikan tuna tak bisa dihubungi, dia lalu mengajak temannya untuk membuang ikan tuna tersebut. Alhasil, pelaku kembali ke Muara Baru dan membuang bungkusan tersebut di sekitar Pelabuhan Muara Baru.
"Esok harinya, Selasa pukul 10.00 jenazah tersebut ditemukan pertama kali dan dilaporkan ke Polres Pelabuhan Tanjung Priok," katanya.
(Arief Setyadi )