Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Putri Mikasa, Anggota Tertua Keluarga Kekaisaran Jepang Meninggal di Usia 101 Tahun

Naomi Angelina Panjaitan , Jurnalis-Jum'at, 15 November 2024 |17:14 WIB
Putri Mikasa, Anggota Tertua Keluarga Kekaisaran Jepang Meninggal di Usia 101 Tahun
Putri Mikasa (kiri), berjalan di samping suaminya pada 2015, meninggal di usia 101 tahun pada 15 November 2024. (Foto Badan Rumah Tangga Kekaisaran)
A
A
A

TOKYO - Putri Mikasa, anggota tertua keluarga kekaisaran Jepang dan bibi buyut Kaisar Naruhito, meninggal dunia di Tokyo pada Jumat, (15/11/2024) pagi di usia 101 tahun, seperti yang diumumkan oleh Badan Rumah Tangga Kekaisaran Jepang. Putri Mikasa dilaporkan meninggal karena penyebab alami menyusul kesehatannya yang memburuk.

Sang Putri, yang lahir dengan nama Yuriko Takagi pada 4 Juni 1923, telah dirawat sejak Maret akibat stroke ringan dan pneumonia aspirasi. Melansir Kyodo News, kesehatannya terus menurun, dan pemeriksaan bulan ini menunjukkan penurunan fungsi jantung dan ginjal.

Pada 1941, ia menikah dengan Pangeran Mikasa, adik bungsu dari Kaisar Hirohito, di usia 18 tahun setelah lulus dari Akademi Wanita Gakushuin. Suaminya, Pangeran Mikasa, yang mendukung keputusan penyerahan Jepang di akhir Perang Dunia II, meninggal pada 2016 di usia 100 tahun. Selama pernikahan mereka, pasangan ini dikaruniai lima anak, yang terdiri dari dua putri dan tiga putra.

Meski memiliki gelar Kerajaan, kehidupan Pangeran dan Putri Mikasa jauh dari kemewahan. Ketika Jepang berada dalam situasi perang, rumah pasangan itu hancur akibat serangan udara, memaksa sang Putri berlindung di tempat pengungsian bersama bayinya. Saat itu banyak perwira muda yang menentang keputusan Kaisar Hirohito untuk menyerah, datang ke tempat pengungsian mereka berusaha mengubah pendirian Pangeran Mikasa. Asahi Shimbun melaporkan bahwa Putri Mikasa mengingat suasana yang sangat menakutkan, dengan perdebatan dan ketegangan yang memanas, seolah-olah peluru akan terbang.

Setelah Perang, Putri Mikasa harus menjalani tugas rumah tangga sementara keluarga menghadapi kesulitan keuangan.

"Ketika saya membesarkan anak-anak saya, masyarakat Jepang masih dalam masa sulit," katanya pada hari ulang tahunnya yang ke-100 dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh Badan Rumah Tangga Kekaisaran. "Saya selalu mengingat dengan rasa terima kasih yang mendalam betapa banyak orang, termasuk suami saya, yang selalu mendukung saya," tambah sang putri.

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement