“Hal ini diperlukan untuk langkah-langkah strategis dalam dukungan untuk meringankan beban para penyintas, terutama mereka dalam menghadapi musim hujan saat ini, pungkasnya.
Sebelumnya, pemerintah setempat menyatakan level III (siaga) sejak September hingga akhir Desember tahun ini. Dengan meningkatnya skala dari aktivitas vulkanik ini, Pusat Vulkanologi menaikkan status erupsi ini ke level tertinggi, yaitu level darurat tingkat IV.
Erupsi gunung berapi yang terjadi di Kecamatan Wulanggitang dan Ile Bura ini terpantau melalui seismograf dengan amplitudo yang mencapai 47,3 milimeter selama lebih dari dua puluh menit.
Bencana ini menyebabkan kerusakan fisik pada sejumlah bangunan, penutupan sementara tiga bandara yang berlokasi di Maumere, Ende, dan Bajawa, serta munculnya gangguan pernapasan dan gangguan penglihatan akibat abu vulkanik yang dialami masyarakat.
(Fahmi Firdaus )