BANGKOK - Penduduk Lopburi, Thailand telah lama menghadapi masalah populasi monyet yang terus bertambah dan semakin agresif. Untuk mengatasi situasi ini, pihak berwenang membangun kandang khusus guna menampung kelompok-kelompok monyet yang sulit diatur.
Namun, pada Sabtu (16/11/2024), sekira 200 monyet melarikan diri dari kandang dan mengacaukan kota, termasuk menyerbu kantor polisi setempat.
Melansir South China Morning Post, polisi lalu lintas dan petugas jaga segera dikerahkan untuk menghalau para monyet, sementara Kepolisian Lopburi melaporkan melalui Facebook bahwa mereka sedang berupaya menangani situasi tersebut. Hingga Senin, sekira belasan monyet masih terlihat bertengger di atap kantor polisi, seperti yang ditunjukkan oleh foto-foto media lokal.
Di jalanan, polisi dan otoritas setempat bekerja keras untuk menggiring monyet-monyet tersebut kembali ke kandang, menggunakan makanan sebagai umpan agar mereka menjauh dari kawasan pemukiman.
Monyet-monyet ini memiliki tempat istimewa dalam tradisi masyarakat Thailand yang mayoritas beragama Buddha. Pengaruh tradisi Hindu dari masa pra-Buddha masih terasa, terutama lewat kisah dewa monyet Hanuman yang membantu Rama menyelamatkan istrinya, Sita, dari raja iblis. Ribuan monyet yang dikenal pemberani menguasai area sekitar kuil Pra Prang Sam Yod di pusat kota Lopburi.
Sejak akhir 1980-an, Lopburi rutin mengadakan pesta buah tahunan untuk monyet-monyet ini sebagai bagian dari tradisi agama dan daya tarik wisata. Namun, populasi mereka yang terus bertambah, aksi perusakan, dan perkelahian antar-monyet membuat hubungan dengan penduduk lokal menjadi semakin sulit. Berbagai upaya telah dilakukan pihak berwenang untuk mengatasi permasalahan ini, termasuk program sterilisasi dan relokasi monyet.
(Rahman Asmardika)