Hal ini, menurut Alamsyah, menunjukkan bahwa mereka lebih suka menilai situasi secara langsung sebelum membuat keputusan, mencerminkan karakteristik spontaneitas yang tinggi dalam diri mereka. Adapun, faktor-faktor yang memengaruhi keputusan mendadak ini bisa beragam, 13,7% pengaruh lingkungan kemudian 51,7% dari informasi yang didapat dari media sosial, dan 34,6% dari hasil perdebatan publik yang terjadi menjelang pemilihan
"Tinggi keterpilihan Pasangan Rudy Mas'ud-Seno Aji disebabkan keberhasilan pasangan ini dalam mengambil suara pemilih muda melalui gagasan atau program yang kemudian dikemas dengan menarik dan kreatif melalui kampanye di media sosial," imbuhnya.
Dalam survei LPMM tersebut juga menguji dari dua pasangan calon Kepala Daerah yang disukai dan dikenal oleh Gen Z dan Milenial, pasangan Rudy Mas'ud-Seno Aji menjadi pasangan disukai dan dikenal oleh 72,6% Generasi Z dan 79,2% Generasi Milenial.
Lalu, untuk pasangan IIsran Noor-Hadi Mulyadi dikenal dan disukai oleh 57,7% generasi Z dan 63,8 Generasi Milenial di Kalimantan Timur. Mayoritas atau 81,8% Generasi Z dan Milenial mengaku mengetahui kedua paslon Kepala Daerah Kalimantan Timur melalui platform digital yang mereka anggap lebih praktis, dan mudah diakses.
Alamsyah mengatakan, Pilkada 2024 yang digelar pada 27 November itu diharapkan 80,7% Generasi Z dan Milenial dapat membawa harapan akan masa depan yang lebih baik bagi Gen Z dan Milenial di Kalimantan Timur tempat Ibu Kota Nusantara (IKN).
"Survei ini memiliki margin of error 2,45% dan Tingkat Kepercayaan 95 %," ujarnya.
(Angkasa Yudhistira)