Ia menyarankan pengembangan kurikulum pendidikan vokasi agar institusi pendidikan vokasi meminta masukan langsung dari sektor industri untuk mengembangkan kurikulumnya. “Dengan cara ini, praktik pendidikan dapat berjalan lebih maksimal dan menghasilkan lulusan yang benar-benar siap kerja,” imbuhnya.
Ditambahkan, Ispan F Fachruddin, WKU Koordinator VI Bidang Ristek dan Pengembangan SDM Kamar Dagang Indsutri (Kadin) Sumut, dalam pengembangan kurikulum memang penting adanya masukan dari sektor industri. Pihaknya menyerukan, pendidikan vokasi terus berkolaborasi dengan industri untuk memastikan keselarasan antara pembelajaran dan kebutuhan tenaga kerja.
“Kami mendukung langkah pendidikan vokasi untuk lebih banyak berinteraksi dengan industri. Masukan langsung dari pelaku industri sangat penting dalam pengembangan kurikulum sehingga materi yang diajarkan benar-benar sesuai dengan kebutuhan di lapangan,” pungkasnya.
Dalam kegiatan tersebut, juga ada penyerahan policy paper secara simbolis kepada perwakilan dari sektor pemerintahan, dunia usaha, dan media. Setidaknya dokumen tersebut menjadi hasil konkret dari program Penguatan Ekosistem Kemitraan untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah yang diinisiasi sejak 2023 oleh Direktorat Kemitraan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri.
(Arief Setyadi )