Hal itu membuktikan kutukan Mpu Gandring sang pembuat keris sakti mengenai tewasnya tujuh keturunan Ken Arok tidak terbukti. Padahal, Mpu Gandring menyatakan, bahwa keris yang telah dibuat itu nantinya akan membunuh tujuh keturunan Arok termasuk dirinya sendiri.
Ken Arok tidak peduli dengan kutukan yang dilontarkan oleh Gandring tersebut. Ia kemudian meninggalkan Gandring yang mati bersimbah darah itu dan kembali ke Tumapel, tempat ia menjadi pengawal Tunggul Ametung.
Usai menjadi tumbal beberapa nyawa konon keberadaan keris yang memakan banyak korban, dari para tokoh besar itu tak diketahui. Menurut kisah bahwa keris itu lenyap dalam kawah Gunung Kelud. Namun ada juga yang mengatakan bahwa jika keris itu terpendam dalam tanah dan menunggu pemilik barunya.
(Arief Setyadi )