Begitu juga dengan naskah kuno catatan perjalanan Bujangga Manik, bangsawan Kerajaan Sunda di Pulau Jawa dan Bali, juga tidak menyebutkan adanya ketegangan sosial antara orang Sunda dan Jawa.
Ketegangan sosial dan budaya antara Sunda dengan Jawa juga tidak ditemukan dalam catatan Suma Oriental, karya penulis Portugis Tome Pires.
Informasi dari berbagai sumber, munculnya narasi ketegangan antara orang Sunda dan Jawa pasca Perang Bubat datang dari Kidung Sunda dan Kidung Sundayana.
Kidung Sunda dan Kidung Sundayana yang ditulis pada tahun 1928 diketahui ditemukan di Pulau Bali. Para penulis Belanda yang kemudian menerjemahkan dan mengedarkannya.
Disebutkan bahwa Niskala Wastu Kencana, Raja Sunda pengganti Linggabuana dan Patih Bunisora Suradipati, pamannya melarang rakyat Sunda berhubungan dengan rakyat Majapahit.
(Arief Setyadi )