GUNUNG Lewotobi Laki-Laki masih terus mengalami erupsi hingga sekarang. Namun, letusan dahsyat terjadi pada Minggu 3 November 2024 yang memakan banyak korban.
Pada tengah malam, gunung yang berada Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, mengalami kenaikan kegempaan vulkanik. Situasi mendadak mencekam.
Letusan berlangsung selama 1.450 detik sebagaimana pantauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Sejumlah desa terdampak akibat aktivitas gunung dengan ketinggian 1.584 mdpl itu dan membuat sejumlah bandara tutup sementara.
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB), Abdul Muhari mengatakan, 6 desa terdampak di Kecamatan Wulanggitang, yaitu Desa Pululera, Nawokote, Hokeng Jaya, Klatanlo, Boru dan Boru Kedang.
"Pada Kecamatan Ile Bura, ada 4 desa terdampak, yaitu di Desa Dulipali, Nobo, Nurabelen dan Riang Rita, sedangkan di Kecamatan Titehena berpengaruh pada empat desa, yaitu Desa Konga, Kobasoma, Bokang Wolomatang dan Watowara," katanya 4 November 2024 silam.
10 Orang Dilaporkan Meninggal
Pasca-letusan, upaya pencarian dan pertolongan terhadap korban terdampak terus dilakukan. Data dari Badan Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas yang berbasis di Maumere memutakhirkan data korban meninggal menjadi 10 orang.
"Dari jumlah korban tersebut, 9 warga berhasil dievakuasi petugas SAR, dan 1 lagi masih berada di reruntuhan. Sedangkan pos pengungsian telah disiapkan BPBD yang tersebar di 3 pos pengungsian, di antaranya berada di Desa Konga, Lewolaga, dan Tietehena," kata Muhari.