"Kami menyaksikan upaya yang jelas untuk menutupi masalah ini," kata pemimpin Azerbaijan, yang memiliki hubungan dekat dengan Rusia dan menempuh pendidikan di salah satu universitas terkemuka di Moskow.
Aliyev mengatakan ia ingin Rusia mengakui kesalahannya dalam menjatuhkan pesawat dan menghukum mereka yang bertanggung jawab.
Putin dan Aliyev kembali melakukan panggilan telepon pada Minggu, kata Kremlin. Kremlin tidak memberikan rincian, tetapi pada Sabtu disebutkan bahwa baik spesialis sipil maupun militer sedang diinterogasi tentang apa yang telah terjadi.
Kepala Komite Investigasi Rusia, Alexander Bastrykin, melalui panggilan telepon meyakinkan jaksa agung Azerbaijan bahwa Moskow telah menugaskan penyelidikan kepada para ahli yang paling berpengalaman dan bahwa tindakan sedang diambil untuk menetapkan penyebab dan keadaan insiden tersebut.
Pesawat nahas itu jatuh pada Rabu di dekat kota Aktau di Kazakhstan setelah mengalihkan penerbangan dari Rusia selatan tempat pesawat nirawak Ukraina menyerang beberapa kota pada saat itu, menurut Kremlin.
Kantor berita milik negara Rusia, TASS, mengutip Kementerian Transportasi Kazakhstan yang mengatakan bahwa pihak berwenang akan mengirim dua perekam penerbangan kotak hitam ke Brasil, tempat jet penumpang Embraer E190 itu diproduksi.
Mereka akan diperiksa oleh Pusat Investigasi dan Pencegahan Kecelakaan Penerbangan, yang memiliki kemampuan teknis untuk melakukan pekerjaan itu, kata kementerian tersebut. Permintaan maaf yang sangat jarang dipublikasikan dari Putin pada Sabtu adalah tindakan paling dekat yang dilakukan Moskow untuk mengakui sebagian kesalahannya atas bencana tersebut.
(Rahman Asmardika)