BAKU - Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev mengatakan pada Minggu, (29/12/2024) bahwa pesawat penumpang Azerbaijan Airlines, yang jatuh minggu lalu dan menewaskan 38 orang, telah rusak akibat tembakan tak sengaja dari darat di Rusia. Aliyev menambahkan bahwa beberapa pihak di Rusia telah berbohong tentang penyebab bencana tersebut.
Sehari sebelumnya, pada Sabtu, (28/12/2024) Presiden Rusia Vladimir Putin meminta maaf kepada Aliyev atas "insiden tragis" yang terjadi pada Rabu, (25/1/2024) itu. Insiden di atas wilayah Rusia yang melibatkan pesawat Azerbaijan Airlines J2-8243 itu terjadi setelah sistem pertahanan udara Rusia menyerang pesawat nirawak serang Ukraina.
Pernyataan Kremlin tidak mengatakan Rusia telah menembak jatuh pesawat itu, hanya menyebutkan bahwa kasus pidana telah dibuka.
"Pesawat kami ditembak jatuh secara tidak sengaja," kata Aliyev di televisi pemerintah pada Minggu, seraya menambahkan bahwa pesawat itu mengalami semacam gangguan elektronik dan kemudian ditembak saat mendekati kota Grozny di Rusia selatan.
Pilot yang tewas dalam kecelakaan itu dipuji di Azerbaijan atas pendaratan yang memungkinkan 29 orang selamat.
"Sayangnya, dalam tiga hari pertama kami hanya mendengar versi yang tidak masuk akal dari Rusia," kata Aliyev, mengutip pernyataan di Rusia yang mengaitkan kecelakaan itu dengan serangan burung atau ledakan semacam tabung gas.