Serangan ke pertahanan Minahasa dilancarkan kembali. Pasukan Belanda menyerang dengan didukung oleh tembakan-tembakan artileri. Pasukan Minahasa menyambut serangan itu dengan pekik peperangan yang membahana.
Mereka merangkak maju tanpa menghiraukan hujanan tembakan musuh. Pasukan Minahasa berhasil memukul mundur pasukan Belanda dan mendesak mereka kembali ke perahu-perahu yang segera menjauhi daratan. Di perairan Danau Tondano, pasukan Minahasa terus menyerang dengan pasukan selamnya.
Mereka memakai alang-alang sebagai alat bantu pernapasan selama di dalam air. Mereka bersenjatakan Parang dan tombak. Tugas mereka adalah menenggelamkan perahu musuh.
(Khafid Mardiyansyah)