Saat mendarat di kapal induk USS Carl Vinson di Laut Cina Selatan, jet tempur F-35 mengalami kecelakaan. Meskipun pilot berhasil melompat dengan selamat, pesawatnya menghantam tepi dek kapal, meluncur sepanjang kapal dan akhirnya jatuh ke laut.
Menurut Wakil Laksamana Karl Thomas, komandan Armada ke-7 AS pada saat itu, kecelakaan tersebut adalah “akibat kesalahan pilot”. Tujuh pelaut mengalami luka-luka dalam kecelakaan tersebut.
Di sebuah pangkalan udara di provinsi Chungcheong Selatan, pesawat tempur F-35A Angkatan Udara Korea Selatan melakukan pendaratan darurat. Penyebabnya adalah kerusakan pada roda pendaratan yang diduga disebabkan oleh avionik. Selain itu, pesawat itu bertabrakan dengan seekor elang terbang saat mendarat di Pangkalan Udara Seosan. Pesawat itu mengalami kerusakan yang sangat parah sehingga dianggap tidak dapat diperbaiki dan dibatalkan.
Sebuah pesawat F-35B milik Angkatan Udara Kerajaan Inggris lepas landas dari kapal induk HMS Queen Elizabeth dan jatuh ke Laut Mediterania. Pesawat ditemukan dari dasar laut dan pilot berhasil melontarkan diri dengan selamat dan diselamatkan.
Selama operasi pengisian bahan bakar udara ke udara, pesawat tempur F-35 milik Korps Marinir AS bersentuhan dengan pesawat tanker jarak jauh. Sementara pesawat jatuh dan hancur, pilot berhasil keluar darinya. Kapal tanker itu melakukan pendaratan darurat dengan roda pendaratan menghadap ke atas di ladang wortel dekat Thermal, sebuah wilayah di negara bagian California, AS.
Dalam keadaan darurat, sebuah jet tempur F-35 milik Angkatan Udara AS tiba di Pangkalan Angkatan Udara Eglin, yang terletak di negara bagian Florida. Sang pilot berhasil selamat dengan mengalami cedera yang tidak mengancam jiwa. Pesawat itu jatuh terbakar dan hancur sepenuhnya. Menurut penyelidikan, itu disebabkan oleh kecepatan pesawat yang tidak terkendali saat pendaratan dan masalah dengan kontrol penerbangan pesawat.