Hal ini membuat benteng aman serta menyisakan 36 orang yang sakit dan terluka di dalamnya. Sementara itu, Nahuys mengatur siasat agar Patih Surakarta [Sosrodiningrat II] dapat mengirim 24 tentara bersenapan ke Ngawi. Tapi pada 11 Desember 1827, Nahuys kembali ke Ngawi setelah mengalami kekalahan memalukan di daerah antara Panolan (Cepu) dan Padangan (Bojonegoro).
Kekalahan ini menurutnya disebabkan oleh se- buah "terreur panique [rasa ngeri kepanikan]" dari pasukan berkuda Madiun [pengawal pribadi bupati wedana] "yang ber- seragam keren berwarna merah". Namun demikian, bupati wedana dan para bupati Monconegoro Yogyakarta tidak ikut serta dalam penaklukan habis-habisan melawan pasukan berkuda Madiun.
(Angkasa Yudhistira)