Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Perang Dagang Terhindarkan, Trump Tunda Tarif Terhadap Kanada dan Meksiko Selama 30 Hari

Rahman Asmardika , Jurnalis-Selasa, 04 Februari 2025 |11:57 WIB
Perang Dagang Terhindarkan, Trump Tunda Tarif Terhadap Kanada dan Meksiko Selama 30 Hari
Presiden Amerika Serikat Donald Trump. (Foto: X)
A
A
A

WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menangguhkan ancaman tarif tinggi terhadap Meksiko dan Kanada pada Senin, (3/2/2025). Trump menyetujui jeda selama 30 hari terhadap pemberlakuan tarif tesebut sebagai imbalan atas konsesi pada penegakan hukum perbatasan dan kejahatan dengan kedua negara tetangga tersebut.

Meski tarif terhadap Meksiko dan Kanada ditangguhkan, tarif AS terhadap China masih akan berlaku dalam beberapa jam.

Konsesi Kanada dan Meksiko

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dan Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum mengatakan mereka telah sepakat untuk meningkatkan upaya penegakan hukum perbatasan sebagai tanggapan atas permintaan Trump untuk menindak tegas imigrasi dan penyelundupan narkoba. Itu akan menghentikan tarif 25% yang akan berlaku pada Selasa, (4/2/2025) selama 30 hari.

Diwartakan Reuters, Kanada setuju untuk mengerahkan teknologi dan personel baru di sepanjang perbatasannya dengan Amerika Serikat dan meluncurkan upaya kerja sama untuk memerangi kejahatan terorganisasi, penyelundupan fentanil, dan pencucian uang. Sementara Meksiko setuju untuk memperkuat perbatasan utaranya dengan 10.000 anggota Garda Nasional untuk membendung arus migrasi ilegal dan narkoba.

Di sisi lain, Amerika Serikat juga berkomitmen untuk mencegah perdagangan senjata berkekuatan tinggi ke Meksiko.

"Sebagai Presiden, saya bertanggung jawab untuk memastikan keselamatan SEMUA warga Amerika, dan itulah yang sedang saya lakukan. Saya sangat senang dengan hasil awal ini," kata Trump di media sosial.

 

Kesepakatan tersebut, setidaknya untuk saat ini, mencegah terjadinya perang dagang antara AS dengan dua negara tetangganya, yang menurut para ekonom akan merusak ekonomi semua pihak yang terlibat dan menyebabkan harga yang lebih tinggi bagi konsumen.

Setelah berbicara melalui telepon dengan kedua pemimpin, Trump mengatakan bahwa ia akan mencoba untuk menegosiasikan perjanjian ekonomi selama bulan mendatang dengan dua mitra dagang terbesar AS, yang ekonominya telah terjalin erat dengan Amerika Serikat sejak kesepakatan perdagangan bebas yang penting dicapai pada 1990-an.

Tarif Terhadap China Tetap Berlaku

Meski Trump telah menunda tariff untuk Kanada dan Meksiko, tarif menyeluruh sebesar 10% yang diumumkan untuk China akan tetap akan berlaku mulai Selasa. Seorang juru bicara Gedung Putih mengatakan Trump tidak akan berbicara dengan Presiden China Xi Jinping hingga akhir minggu ini.

Trump memperingatkan bahwa ia mungkin akan menaikkan tarif lebih lanjut terhadap Beijing.

"China diharapkan akan berhenti mengirim fentanil kepada kami, dan jika tidak, tarif akan naik jauh lebih tinggi," katanya, sebagaimana dilansir Reuters.

China menyebut fentanil sebagai masalah Amerika dan mengatakan akan menentang tarif di Organisasi Perdagangan Dunia (WHO) dan mengambil tindakan balasan lainnya, tetapi juga membiarkan pintu terbuka untuk perundingan.

Trump mengisyaratkan pada Minggu, (2/2/2025) bahwa Uni Eropa yang beranggotakan 27 negara akan menjadi target berikutnya dari tarif AS, tetapi tidak mengatakan kapan.

Peringatan Terhadap Uni Eropa

Para pemimpin Uni Eropa dalam pertemuan puncak informal di Brussels pada Senin mengatakan bahwa Eropa akan siap untuk melawan jika AS mengenakan tarif, tetapi juga menyerukan alasan dan negosiasi. AS adalah mitra dagang dan investasi terbesar Uni Eropa.

 

Trump mengisyaratkan bahwa Inggris, yang meninggalkan Uni Eropa pada 2020, mungkin akan terhindar dari tarif.

Trump mengakui selama akhir pekan bahwa tarifnya dapat menyebabkan beberapa kerugian jangka pendek bagi konsumen AS, tetapi mengatakan bahwa tarif tersebut diperlukan untuk mengekang imigrasi dan perdagangan narkotika serta memacu industri dalam negeri.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement