Bahkan suatu ketika, Gayatri menjuluki Dara Petak sebagai penyihir, karena ahlinya ia memuntahkan amarah kepada siapapun yang membuat anaknya yang manja itu jengkel. Tak lama setelah julukan itu disematkan Gayatri, muncul kabar burung bahwa Gayatri bukan anak kandung dari Kertanagara Raja Singasari terakhir.
Gayatri disebut anak angkat yang didatangkan dari Keraton Champa sebagai yoginis untuk mengajarkan ritual Tantra kiri. Kabar burung itu tentu mencengangkan seisi keraton Majapahit. Tuduhan yang menyakitkan itu tentunya dibuat-buat, karena seakan - akan Gayatri adalah putri gadungan dari pelacur kuil.
Kekesalan Gayatri kian menjadi karena sikap Raden Wijaya yang tidak pernah mau membahas soal Dara Petak ataupun menasehatinya. Bagi Gayatri, satu-satunya berita baik di sini adalah suaminya jarang sekali berhubungan dengan si putri Melayu ini, kecuali untuk bermain dengan putranya saja.
(Awaludin)