Di Indonesia JCI berdiri sejak 1971 dengan JCI Jakarta sebagai chapter pertama yang terbentuk. Inaugurasi JCI Jakarta dilaksanakan pertama kali tahun 1996. JCI Indonesia memiliki empat pilar dalam kegiatannya. Pertama, Pengembangan Individu, yang bertujuan membekali anggota agar menjadi pemimpin yang efektif dan menciptakan perubahan bermakna di tingkat lokal dan global.
Pilar kedua adalah Pengembangan Bisnis, terutama menyediakan berbagai pelatihan dan mentorship untuk meningkatkan ketrampilan kepemimpinan dan profesional anggotanya.
Pilar ketiga ialah Dampak Sosial yang berfokus pada penciptaan dampak sosial positif melalui program-programnya. Adapun pilar keempat, Hubungan Internasional, bertujuan membangun jembatan antara JCI cabang dengan seluruh dunia dalam rangka mempromosikan pertukaran budaya dan kolaborasi
Selama 2024 JCI Jakarta telah melakukan beberapa program sosial guna membantu masyarakat di berbagai daerah. Di Ngawi, misalnya, JCI Jakarta membangun sumur bor dan fasilitas MCK (mandi, cuci, kakus) di dua lokasi.
“Sumur bor dan MCK ini memberikan manfaat jangka panjang kepada kurang lebih 1.000 warga yang mayoritas bermata pencaharian sebagai petani dan buruh dalam mengakses fasilitas sanitasi dan air bersih yang lebih baik,” ungkap Presiden JCI Jakarta 2024, Satria Ramadhan. Sementara di Sumedang, lanjutnya, JCI Jakarta membantu merehabilitasi Jembatan Cinta Indonesia di Ciherang yang sebelumnya rusak parah.
Di tahun 2025, bertepatan dengan momen 30 tahun pembentukannya, JCI Jakarta memilih tema “Re-Connect, Rekindle Existing Connection, Optimize Network Communication”.