JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut Indonesia berpotensi menghadapi cuaca ekstrem selama satu pekan ke depan. Cuaca ekstrem berupa curah hujan yang tinggi dan gelombang tinggi.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menjelaskan peningkatan curah hujan ini dapat disebabkan dengan keberadaan bibit siklon tropis 91S di Samudera Hindia tepatnya di sebelah selatan Jawa Barat yang dipadukan dengan aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO).
Hasil analisis BMKG, bibit siklon tropis 91S memiliki kecepatan angin maksimum 15 knots (28 km/jam) dan tekanan udara minimum 1010 hPa. Menurutnya, meskipun bibit ini tidak bergerak ke arah Indonesia, dampaknya yang disebabkan akan tetap signifikan.
"Meskipun demikian, dampaknya tetap dirasakan di beberapa wilayah, terutama Bengkulu, Lampung, Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat, yang berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat," ucap Dwikorita dalam keterangan pers yang diterbitkan BMKG, Selasa (18/3/2025).
BMKG menyebut gelombang tinggi dengan ketinggian 1,25 – 2,5 meter diprediksi terjadi di Selat Sunda bagian selatan Lampung, Perairan selatan Bali hingga Sumba, dan Selat Lombok, sedangkan perairan barat Bengkulu hingga Lampung, Selat Sunda bagian barat Pandeglang, Perairan selatan Banten hingga Jawa Timur, Samudra Hindia barat Kepulauan Mentawai hingga Lampung.
Gelombang tinggi lainnya berpotensi terjadi Samudra Hindia selatan Banten hingga Nusa Tenggara Barat berpotensi mengalami gelombang tinggi mencapai 2,5 – 4 meter.
"Maka dari itu, BMKG mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati terhadap potensi hujan lebat, angin kencang, banjir, tanah longsor, serta pohon tumbang," ujarnya.