MRTV yang dikelola pemerintah mengatakan sedikitnya 144 orang tewas di Myanmar dan 732 orang terluka.
Junta militer terkunci dalam perjuangan untuk menumpas pemberontak yang menentang kekuasaannya.
"Kami semua berlarian keluar rumah saat semuanya mulai berguncang," kata seorang warga Mandalay kepada Reuters.
"Saya menyaksikan runtuhnya gedung berlantai lima di depan mata saya. Semua orang di kota saya berhamburan ke jalan dan tidak ada yang berani kembali ke dalam," ucapnya.
Seorang petugas penyelamat dari lembaga amal Moe Saydanar mengatakan kepada Reuters, mereka telah mengevakuasi sedikitnya 60 jenazah dari biara dan gedung di Pyinmana, dekat ibu kota Naypyidaw, dan lebih banyak orang terjebak. Di ibu kota yang dibangun khusus itu sendiri, sebuah rumah sakit dengan 1.000 tempat tidur mengalami kerusakan dan jalan-jalan retak besar, demikian laporan media pemerintah.
Zin Mar Aung, juru bicara diplomatik untuk Pemerintah Persatuan Nasional oposisi, mengatakan para pejuang dari milisi anti-junta yang dikenal sebagai Pasukan Pertahanan Rakyat akan memberikan bantuan kemanusiaan.
(Erha Aprili Ramadhoni)