Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Nisan Tertua Bukti Masuk Islam di Jawa, Gambarkan Interaksi Pedagang dan Pribumi

Avirista Midaada , Jurnalis-Minggu, 30 Maret 2025 |09:39 WIB
Nisan Tertua Bukti Masuk Islam di Jawa, Gambarkan Interaksi Pedagang dan Pribumi
Duplikat Nisan Tertua Gambarkan Persebaran Islam di Jawa. Foto: Okezone/Avirista Midaada.
A
A
A

Jika penyebaran Hindu Buddha di Indonesia dengan teori Waisya. Maka dari sanalah muncul beberapa teori penyebaran agama Islam yang ada di Indonesia, melalui perdagangan jalur rempah-rempah, bahkan konon berdasarkan fakta sejarah di makam kuno Fir'aun ditemukan kapur barus dan minyak cengkeh yang berasal dari Nusantara.

"Di Islam juga dari saudagar, datang ke sini, kalau di Islam semua orang punya kewajiban menyebarkan, menyampaikan walau satu ayat, tidak peduli kelompok, petani, pedagang, semua punya kewajiban dakwah semampunya," ujarnya.

Fase penyebaran Islam di masa Malik Ibrahim sendiri kata Najib, masih periode awal masuknya Islam di Indonesia. Dimana Malik Ibrahim hanya beberapa orang yang berinteraksi dengan warga pribumi, melalui interaksi jual beli.

"Cuma hanya sebagian orang yang berinteraksi dengan dia (Malik Ibrahim) terutama berkaitan dengan jual belinya, sehingga dia tertarik, sehingga ikut meniru ajarannya, hingga akhirnya masuk Islam. Pengaruh terluas tentu kan paling efektif, dengan pendidikan dan budaya," paparnya.

"Jadi kalau dianalisis pesantren tertuanya Ampeldento, Surabaya, sehingga melahirkan itu penyebarannya merata, seperti Giri Gresik, tapi Giri itu pesantren politik," pungkasnya.

(Puteranegara Batubara)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement