Dikatakan, dirinya memang sering dihajar oleh pelakun yang jumlahnya ia tidak ketahui lagi. Penganiayaan itu pertama kali ia rasakan pada awal semester.
"Saya ditempeleng dan kepala saya diinjak pelaku. Tidak tahu sudah berapa kali karena sering. Sebelum dibakar, saya juga sempat ditendang karena tidak mau hirup bensin itu (pertalite)," ungkapnya.
Sementara itu, ayah korban bernama Alfin mengaku marah dan meminta dengan tegas aparat mengusut dan menindak tegas para pelaku. Ia juga tidak terimah pernyataan dari pihak ponpes yang menurutnya bertentangan dengan pengakuan putranya.
"Masa disiram dan dibakar dikatakan hanya main-main dan tidak sengaja. Sementara anak saya mengaku jika ia sering dipukuli pelaku di pondok,"kesalnya.
Sebelumnya, Kapolres Kolut AKBP Ritman Todoan Agung Gultom menyampaikan telah mengamankan dua pelaku yakni inisial H (12) dan AM (14). Korban alami luka bakar 27 persen derajat 2A 2B pada bagian leher belakang hingga pinggang, tangan, perut hingga pangkal paha.
(Khafid Mardiyansyah)