Utusan Belanda Van Goens itu memandang abdi Istana yang selalu bertindak dengan tepat ini sebagai seorang yang berjiwa matang, pandai bergaul, tidak mempunyai ambisi. Justru ia bersifat lembut dan ramah sekali dan dapat memanfaatkan dunia jauh lebih pandai daripada yang lain. Van Goens menyebut maksud yang lain adalah saingan Tumenggung Wiraguna menjadi abdi terkemuka Keraton yakni Tumenggung Wirapatra.
Tumenggung Wiraguna juga mendapat penghargaan dan memperlihatkan rasa persahabatan yang sangat besar kepada utusan-utusan Belanda. Bahkan konon ada utusan bernama Sebalt Wonderaer diterimanya di pintu terdalam rumahnya, dengan pelukan. Kemudian sang utusan itu digandeng sampai ke sebuah kenthil dan dipersilakannya duduk, di tempat itulah ia dan istri-istrinya biasa tidur.
Disanalah utusan Belanda itu mengisahkan diperlihatkannya pula tanda-tanda persahabatannya yang sangat besar dengan menunjukkan keinginannya bergembira ria bersama kami menurut cara-cara Belanda.
(Puteranegara Batubara)