Terkait alasannya, keputusan pindah agama diambil Sugiyono setelah menikahi pujaan hatinya yang menganut keyakinan berbeda. Ia bernama Soepriyati yang berprofesi sebagai bidan.
Setelah menikah dan pindah agama, karier Sugiyono di militer terus berjalan, bahkan naik perlahan. Ia pernah menjadi komandan batalyon infanteri di Jawa tengah.
Namun, hidupnya berakhir pada awal Oktober 1965. Waktu itu, Sugiyono menjadi korban penculikan disertai pembunuhan oleh prajurit Angkatan Darat yang merupakan bagian dari G30S.
Lalu, ada Slamet Riyadi. Ia dulunya dikenal sebagai salah satu komandan tempur TNI yang disegani. Seperti dua nama sebelumnya, ia juga diketahui pernah pindah keyakinan ke Katolik. Menariknya, hal tersebut berawal saat Slamet mendengarkan alunan lagu Rohani di gereja saat masa penjajahan Belanda.
Pada akhir 1949, Slamet Riyadi dibaptis. Kemudian, ia juga menerima nama baptis sendiri, yakni Ignatius Slamet Riyadi.
Demikian ulasan mengenai kisah 3 pahlawan nasional yang pindah agama.
(Arief Setyadi )