Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus, Pakaian Trump dan Pangeran William Jadi Sorotan

Rahman Asmardika , Jurnalis-Senin, 28 April 2025 |10:07 WIB
Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus, Pakaian Trump dan Pangeran William Jadi Sorotan
Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat menghadiri upacara pemakaman paus Fransiskus di Vatikan, 26 April 2025. (Foto: X)
A
A
A

JAKARTA – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Pangeran Inggris, William menarik perhatian pada pemakaman Paus Fransiskus pada Sabtu, 26 April 2025. Keduanya disorot karena pakaian yang mereka kenakan selama pemakaman Paus, memicu diskusi tentang kepatuhan terhadap protokol Vatikan.

Sorotan pada Pakaian Trump dan William

Dalam foto-foto yang beredar di media, Trump terlihar hadir pada upacara di Lapangan Santo Petrus dengan mengenakan setelan jas biru yang dipadukan dengan dasi biru muda dan pin kerah khas bendera Amerika miliknya.

Sementara Pangeran William, yang mewakili Raja Charles III, yang tidak hadir karena alasan kesehatan, memilih setelan jas gelap klasik dan dasi, yang lebih sesuai dengan harapan Vatikan untuk acara-acara seperti itu.

Pakaian William menjadi perhatian karena kesopanannya dan menghormati kekhidmatan acara, namun, juga menuai kritik karena jasnya berwarna biru tua dan bukan hitam.

Mantan Presiden Joe Biden juga menyimpang dari norma, memilih mengenakan dasi biru, demikian dilansir Newsweek.

Busana yang dikenakan ketiga tokoh tersebut menyimpang dari aturan berpakaian tradisional Vatikan, yang mengharuskan jas hitam formal, dasi hitam, dan pin kerah hitam untuk peserta pria di pemakaman paus.

Bagaimana Protokol Berpakaian Vatikan?

Il Messaggero, sebuah surat kabar nasional Italia terkemuka yang berkantor pusat di Roma, melaporkan bahwa pakaian dan tata cara pemakaman Paus Fransiskus, menurut protokol Vatikan, adalah sebagai berikut:

"Bagi pria, jas berwarna gelap dengan dasi hitam panjang dan kancing berwarna sama di kerah jas sebelah kiri, tempat hanya penghargaan Vatikan yang boleh ditaruh. Bagi wanita, gaun hitam, sebaiknya panjang, berwarna sama dengan sarung tangan dan kerudung di kepala, dengan satu-satunya hiasan yang diperbolehkan adalah untaian mutiara.

 

"Ini adalah aturan bagi mereka yang menghadiri pemakaman Paus, sesuai dengan manual protokol yang ditetapkan dengan baik yang juga menentukan pengaturan tempat duduk bagi pejabat tinggi dan kepala negara."

Sebaliknya, Ibu Negara Melania Trump mematuhi norma-norma yang diharapkan, mengenakan gaun hitam lengan panjang dan kerudung mantilla hitam tradisional.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengenakan busana serba hitam tanpa dasi saat upacara tersebut.

Kontroversi mengenai pakaian muncul hanya dua bulan setelah Zelensky dikritik dan disebut tidak sopan oleh seorang reporter di Gedung Putih karena tidak mengenakan jas selama kunjungannya ke Ruang Oval, dengan laporan yang menunjukkan bahwa Trump merasa terganggu dengan pilihan pakaian Zelensky.

Lebih lanjut, hal tersebut menambah perdebatan karena tempat duduk Trump saat pemakaman melanggar protokol Vatikan yang telah ditetapkan. Secara tradisional, bangsawan Katolik duduk di barisan depan, diikuti oleh bangsawan non-Katolik dan kemudian kepala negara dalam urutan abjad. Namun, Trump diberi tempat duduk di baris depan bersama Zelensky, sebuah penyimpangan mencolok dari norma.

Penyimpangan gaya berpakaian dan protokol yang dilakukan Trump ini kontras dengan kepatuhan yang ditunjukkan oleh pejabat tinggi lainnya dan mungkin menjadi titik fokus liputan media seputar pemakaman Paus Fransiskus.

Pemakaman Paus Fransiskus sendiri berlangsung secara khidmat dan sederhana, dihadiri sekira 250 ribu orang, menurut laporan Vatikan. Paus Fransiskus dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore, alih-alih di Basilika Santo Petrus seperti para Paus pendahulunya.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement