Budi juga mengingatkan, bahwa sejarah telah membuktikan kekuatan vaksin dalam menekan wabah penyakit. “Covid-19 turun bukan karena pengobatan atau skrining, tapi karena vaksin. Vaksin itu menyelamatkan jutaan nyawa,” katanya.
TBC, lanjut Budi, masih menjadi pembunuh nomor satu di antara penyakit menular di dunia. Setiap tahun, lebih dari satu juta orang meninggal dunia akibat TBC, termasuk sekitar 125 ribu orang di Indonesia.
“Semenit dua orang meninggal karena TBC. Kita bicara lima menit di sini, sepuluh orang sudah meninggal,” ujarnya.
Dengan partisipasi aktif dalam uji klinis, Indonesia juga mengincar keuntungan strategis: produksi vaksin dalam negeri oleh Bio Farma.
“Kalau vaksin ini berhasil, Indonesia bisa jadi negara prioritas untuk memproduksi sendiri. Ini bukan hanya soal menyelamatkan warga kita, tapi juga memberi akses untuk dunia,” katanya.