Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kertanagara Raja Singasari Pernah Berkuasa di Daha, tapi Tamat Riwayatnya Diserang Kediri

Avirista Midaada , Jurnalis-Minggu, 11 Mei 2025 |09:39 WIB
Kertanagara Raja Singasari Pernah Berkuasa di Daha, tapi Tamat Riwayatnya Diserang Kediri
Peninggalaan Arca Agmohapasa Dikirim Kertanegara dari Singasari ke Kerajaan Melayu. Foto: Dok Wikipedia.
A
A
A

Sebagai raja bawahan yang memerintah Daha, ia mempunyai hak untuk mengeluarkan prasasti di wilayahnya. Hal itu memang terjadi. Prasasti Pakis Wetan, bertarikh 8 Februari 1267, dan prasasti Penampihan, bertarikh 13 Oktober 1269, kedua-duanya dikeluarkan oleh Raja Kertanagara pada waktu Raja Wisnuwardhana masih hidup. 

Baru sepeninggal Raja Wisnuwardhana pada tahun 1270, Kertanagara bertindak sebagai raja agung menguasai Singasari dan Kediri seperti mendiang Wisnuwardhana. Saat pemerintahan awalnya ia dibantu oleh seorang mahamenteri senior bernama Mpu Raganata, sebagaimana dituliskan pada Kidung Panji Wijayakrama Pupuh 1.

Mpu Raganata adalah orang bijak, jujur, dan pemberani. Tanpa tedeng aling-aling, ia berani mengemukakan keberatan-keberatannya terhadap sikap dan pimpinan sang prabu. Hubungannya dengan Prabu Kertanagara disamakan dengan hubungan Patih Sri Laksmikirana dengan Prabu Sri Cayapurusa dalam cerita Singhalanggala.

Di masa Kertanagara pula, Singasari mengakhiri riwayatnya karena serangan dari Jayakatwang. Konon Jayakatwang yang masih keluarga dari Kertanagara, berkuasa di Daha, wilayah yang saat bawahan dari Kerajaan Singasari.

(Puteranegara Batubara)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement