Penyebab kedua yaitu pertumbuhan dan perkembangbiakan bakteri. Kondisi ini dipengaruhi dari suhu dan waktu penyimpanan serta saat pengolahan makanan.
"Contohnya ada beberapa makanan dimasak terlalu cepat sehingga lambat distribusikan. Sehingga menimbulkan kejadian luar biasa atau pada anak-anak kita," tuturnya.
Penyebab ketiga yaitu adanya kegagalan pengendalian keamanan pangan. Hal ini berkaitan dengan sanitasi dan higienitas.
Menurut Ikrar, hal itu perlu dijelaskan karena berkaitan dengan evaluasi dapur yang memproduksi pangan MBG. BPOM, kata dia, siap memberikan pendampingan berkaitan sistem yang tepat di dapur yang memproduksi MBG.
"Badan POM berkomitmen untuk memberikan pendampingan pada petugas khususnya yang berhubungan dengan dapur," pungkasnya.
(Awaludin)