Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Dedi Mulyadi Mendadak Sambangi KPK, Ada Apa?

Jonathan Simanjuntak , Jurnalis-Senin, 19 Mei 2025 |11:46 WIB
Dedi Mulyadi Mendadak Sambangi KPK, Ada Apa?
Dedi Mulyadi Mendadak Sambangi KPK/Okezone
A
A
A

JAKARTA - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mendatangi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (19/5/2025). Dedi menyebut pertemuan itu membahas terkait pemakaian anggaran Pemerintah Provinsi (Pemprov).

Dedi mengatakan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat sedang melakukan upaya efisiensi dan realokasi anggaran. Realokasi yang dimaksud ialah untuk memindahkan belanja tidak penting ke belanja yang lebih penting terutama dalam sektor-sektor krusial.

"Sehingga hari ini kita mendapat berbagai upaya strategik untuk mensinergikan berbagai kebijakan itu pada arah peningkatan sumber daya manusia, kenyamanan layanan pemerintah, dan peningkatan kualitas kesehatan warga," ujar Dedi di Gedung Merah Putih KPK.

Saat ini kata dia, Pemprov Jawa Barat melakukan realokasi anggaran hingga mencapai Rp5 triliun dari APBD tahun ini. Anggaran ini harus direalokasi lantaran dinilai memboroskan.

Salah satunya di dunia pendidikan, menurutnya ada Rp700 miliar lebih belanja untuk TIK yang dianggarkan tahun ini. Namun ratusan miliar itu harus lantaran dinilai tidak memiliki kepentingan publik.

"Di dunia pendidikan, ada belanja Rp700 miliar lebih untuk TIK. Sedangkan yang dibutuhkan oleh dunia pendidikan adalah ruang kelas baru," jelas dia.

Sebanyak Rp700 miliar juga direalokasikan perjalanan dinas juga dilakukan realokasi. Meskipun anggarannya bertambah, namun menurutnya hal itu memberikan kebermanfaatan langsung untuk warga.

"Kemudian ada belanja rutin perjalanan dinas pemerintah. Yang dibutuhkan oleh pemerintah hari ini adalah jalan rakyat, bukan perjalanan dinas. Sehingga ada realokasi dari Rp700 miliar menjadi Rp2,4 triliun," ungkap Dedi Mulyadi.

 

Ada juga realokasi Rp9 miliar menjadi Rp250 miliar. Anggaran yang sebelumnya hanya untuk belanja listrik daerah ini akhirnya ditambah untuk memberikan listrik kepada 240.000 masyarakat Jawa Barat yang tidak memiliki listrik.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Koordinasi dan Supervisi Wilayah III KPK, Bahtiar Ujang Purnama menyambut baik langkah Gubernur Jawa Barat itu. Ia berharap gagasan ini dapat membuat langkah perubahan terhadap masyarakat.

"Kegiatan ini merupakan suatu langkah strategi yang kami apresiasi dan kami berharap bahwa apa yang menjadi ide gagasan improvisasi dari Pak Gubernur Jawa Barat ini, betul-betul membuat langkah perubahan dan kemanfaatan yang riil kepada masyarakat Jawa Barat dan sekitar," ujar Bahtiar.

(Fahmi Firdaus )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement